Tantangan hari kelima ini kembali
disampaikan dengan tidak mendayu-dayu. Kali ini tentang dunia film yang
berhasil membuat hati ini berkesan. Aku memilih film dalam negeri. Film yang
menurutku menginspirasi. Tak melulu soal cinta, namun lebih pada kehidupan
sehari-hari. Ya, karena memang hidup sehari-hari itu tak sebatas soal cinta.
Ada banyak hal untuk menyambut dan melanjutkan cinta itu. Seperti persahabatan,
keluarga, dan cita-cita. Untuk film luar negeri aku lebih suka yang
tembak-tembakan, perang-perangan, dan lucu-lucuan
heu heu heu.
Nonton film Korea saja enggak berani.
Karena apa? Mendadak hati akan melemah, mata melembap, konsentrasi melempem,
air dari hidung meleleh. Oleh karenanya, butuh keberanian utuh, kesehatan jiwa
raga yang penuh, serta tenaga kuda untuk menikmati film-film Korea hehehehhehe.
Karena Momon membatasi hanya 3 film,
maka berikut kira-kira film-film yang membuat terpesona hehehehehehe.
Siapa yang belum pernah nonton film ini?
Melalui film ini, Belitong jadi lebih di kenal masyarakat Indonesia. Kenapa
berkesan? Banyak hal yang dapat dipetik dan dijadikan inspirasi pada film ini.
Pun dapat membuat kita membuka mata. Bahwasannya, di luar sana banyak sekali
sekolah yang membuat hati berdenyar-denyar. Baik dari segi fasilitas maupun
sumber daya pengajar. Persahabatan, semangat, kerja sama, dan gotong royong
digambarkan secara padu dan aduhai di film ini. Film ini cocok banget buat
mengatrol semangat meraih cita-cita yang sempat melorot drastis. Belum lagi
kisah tentang kesempatan sekolah. Banyak sekali kisah nyata tentang peristiwa
putus sekolah karena persoalan kemiskinan.
Kisah cinta salah satu presiden RI ini
membuat decakan kagum berentetan menguar dari mulut hehehehehe. Bagaimana
tidak? Ibu Ainun dapat menjadi teladan lho bagi para istri. Kesetiaan,
kesederhanaan, kecerdasan, kelemahlembutan, keberanian membuat para perempuan
bergegas untuk membenahi diri heu heu heu heu. Film ini tak hanya mengisahkan
soal cinta dua insan anak manusai, namun juga tentang nasionalisme, bagaimana
menjadi sosok yang mengabdi ke Indonesia, meskipun beberapa kali dipandang
sebelah mata. Pun menjadi sosok yang memiliki power namun tak semena-mena
menggunakan power tersebut untuk kepentingan yang bukan seharusnya.
Lagi-lagi film ini berkisah tentang
persahabatan, keluarga, cinta, dan cita-cita. Udin, dapat menjadi contoh bagi
remaja zaman sekarang. Ia tak hanya bersenang-senang dan menghabiskan uang.
Banyak ide yang ia cetuskan untuk menyelesaikan permasalahan sosial di
sekitarnya. Persahabatan dan kekompakan Udin dan teman-temannya pun patut
ditiru. Seni mengalah, ikhlas, dan tulus sungguh membuat hati ini terharu.
Suri, sahabat dan sekaligus cinta Udin menjadi sosok yang tidak ingin
dikasihani meskipun hidupnya tinggal sesaat di dunia akibat kanker. Inong,
sahabat yang tulus daam menyayangi dan mengalah menggadaikan kebahagiaannya
untuk teman-temannya, teutama Suri dan Udin. Setelah tiada, Suri meninggalkan
kenang-kenangan berupa beasiswa sampai kuliah untuk Udin dan Inong. Ini sungguh
so sweet. Sahabat yang tulus, baik, dan menyenangkan.
Komentar
Posting Komentar