Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

BINGKAI JENDELA

Oleh: Meka Senja berakhir, sementara aku masih bermain. Berlari sembari tertawa dan berteriak-teriak tanpa dosa. Ibu sudah berkali-kali menghalau suaraku yang memekakkan telinga. Tetapi aku tetap saja tak peduli. Gema dari pita suaraku menguar ke setiap inci dinding rumah. Saat itu usiaku baru delapan tahun, ketika Nan mengajakku bercanda. Pintu rumah kami sangat dekat, bahkan dindingnya melekat tanpa sekat. Gadis lima tahun itu berkali-kali berlari ke depan pintu rumah. Serupa pencuri ia mengendap-endap. Kemudian mengagetkanku sembari berteriak ketika melihatku berada di sekitar ruang tamu. Tawanya meletus, ketika aku terbirit-birit masuk ke kamar atau dapur untuk bersembunyi. Tak mau kalah, aku pun berulah. Ketika ia bergelayut di punggung ayahnya aku terkam kakinya. Lariku melesat masuk ke dalam rumah. Berulang-ulang dan bergantian kami saling mengagetkan di depan pintu rumah masing-masing. Untuk sekian kalinya aku berlari ke dalam kamar. Kali ini tak ada ibu ata